Syiar yang Menceriakan | Penulis: Alifya F. Nooresa (Divisi Syiar LPTQ)

March 24, 2024 0 By lptq

Jika Islam datang sebagai kabar gembira, maka penyebarannya pun harus membahagiakan.

Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) adalah sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dinaungi oleh Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPKA UMY) yang, seperti namanya, berfokus pada Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab petunjuk bagi seluruh manusia, tanpa terkecuali. Namun dengan bahasa yang  “asing” dan stigma bahwa “hanya mereka yang belajar di Dunia Arab saja yang boleh memahaminya” membuat masyarakat minder dan merasa berat untuk kembali kepada Al-Qur’an dalam mencari solusi untuk setiap masalah yang dihadapinya, karena itulah Divisi Syiar LPTQ UMY mencoba merangkul masyarakat, menumbuhkan rasa “pantas” membaca Al-Qur’an dengan program-program kerja yang menceriakan masyarakat. Karena kami percaya, semua orang pantas membaca Al-Qur’an, meski terbata setengah mati saat membacanya.

Pada periode ini, kami berusaha untuk mengunjungi panti jompo dan panti asuhan, mengajak bermain para penghuninya sebagai bentuk pengamalan Al-Qur’an (QS. Al-An’am: 151, QS. An-Nisa: 36, QS. Al-Baqarah: 83, QS. Al-Isra: 23, Luqman: 14 tentang berbakti kepada orang tua, juga QS. Al-Baqarah: 220, QS. An-Nisaa: 36, QS. Al-Insan: 8, QS. Al-Maun: 1-2 tentang berbuat baik kepada anak yatim) dan As-Sunnah. Kami juga mencoba mengajak mahasiswa dan masyarakat umum untuk mengkaji tafsir Al-Qur’an dengan mengangkat tema-tema yang relatable dengan situasi yang dihadapi sehari-hari yang dikemas dalam kajian yang semi-formal agar menggugah minat peserta

Melihat banyaknya sumber daya manusia yang bisa dan mampu memenuhi kuota kebutuhan pengajar untuk anak-anak TPA maka pada periode ini Syiar mencoba meluaskan cakrawalanya dengan mengajar teman-teman di tempat rehabilitasi—bisa jadi selama ini mereka menunggu ada yang mengajari mereka mengaji. Untuk syiar yang lebih luas, kami kemudian mengajak berbagai UKM dan organisasi mahasiswa untuk mengadakan Tabligh Akbar kolaborasi tingkat universitas agar niat edukasi dan syiar kami semua dapat terwujud dengan lebih maksimal. Tidak lupa Syiar juga menjadi jembatan untuk studi banding antara LPTQ dengan UKM/organisasi lain, sebab dengan belajar dari pengalaman orang lain serta saling memberi kritik dan saran, baru lah sebuah organisasi akan bertumbuh dengan baik.

Prinsip “syiar yang menceriakan” adalah prinsip yang kami pegang dalam menjalankan kepengurusan dalam Divisi Syiar periode 2023/2024 ini. UMY, meskipun ia adalah sebuah universitas yang dimiliki oleh salah satu organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia, ternyata tidak menjamin mahasiswanya senang dengan hal-hal yang berbau religiusitas, dan dengan meningkatnya Islamofobia, fakta bahwa Islam datang sebagai sebuah cahaya di tengah kejahilan perlahan terkikis. Padahal, ketakutan karena terbawa kampanye negatif tentang Islam adalah sebuah kerugian besar—terombang-ambing dalam kebingungan saat badai menerpa kehidupan. Maka jika Islamofobia menjadi kampanye yang ampuh untuk membawa masyarakat menjauh dari agamanya, syiar dengan penuh kehangatan, keceriaan, serta kegembiraan lah yang dapat merangkul masyarakat kembali percaya, kembali bangga, dan kembali menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Mari kembali kepada Al-Qur’an SobatQu, karena kita semua memang menunggu kabar gembira!