Keseimbangan antara Ilmu dan Iman

July 25, 2023 Off By lptq

Pada waktu kecil kita sering didongengkan cerita tentang seekor binatang bernama  Kancil. Masih ingat bukan? Binatang yang cerdik dan pandai. Dengan ilmunya dia bisa mengelabui musuh-musuhnya. Dan dengan ilmunya dia bisa menolong kawan-kawannya yang dalam bahaya. Walaupun hanya dongeng, tetapi pesan tentang pentingnya kecerdasan serta kepandaian bagi seseorang, selalu terngiang dalam benak kita hingga kita dewasa. Jika kita cerdas maka tidak mudah diperas, jika bangsa kita pandai, maka tidak mudah dibantai, dan jika rakyat kita berilmu maka tidak mudah ditipu, baik oleh pemerintah sendiri ataupun negara lain.

Imam Al Ghazali, seorang Imam besar yang pandai dan cerdas, gemar mencatat ilmu-ilmunya dalam sebuah catatan. Suatu hari ketika dalam perjalanan Ia dirampok. Seluruh bawaannya termasuk catatan-catatannya akan direbut perampok. Tetapi Imam Ghazali mempertahankan catatan-catatannya. Dan si perampok berkata kepada Imam Ghazali “Eh pak Imam, maap nih ye, gue mau nanye…” (nih perampok orang betawi nih). “barang berharga lu gue ambil, lu diem aje… giliran catatan lu gue ambil, lu bertindak, eh Pak Imam, ilmu itu bukan di catatan, tapi di pikiran dan di hati”, kata si perampok.

Al ilmu fish shudhuur laa fis suthuur.

Akhirnya Imam Ghazali tersadar bahwa jika hanya mencatat saja, maka bila catatannya itu hilang, hilang pulalah ilmunya. Dan mulai saat itu Ia berusaha lebih banyak menghafal daripada mencatat. Dan ilmu-ilmu hasil hafalan Imam Ghazali bisa kita rasakan hingga saat ini. Itulah sebabnya kalau ilmu hanya diatas kertas tanpa diolah dengan hati maka yang terjadi adalah asal ngebom sana-sini tanpa perasaan, ujian contekan berhamburan, nglamar PNS sogokan duit jadi pedoman, ikutan nyalon anggota dewan kecurangan diutamakan. Ini semua terjadi karena Ilmu hanya di atas kertas, tidak didalam pikiran dan juga hati.

Allah telah menjanjikan kesuksesan bagi orang-orang yang benar-benar mau menuntut ilmu. Seperti yang tertulis dalam  Al-Qur’an surat al mujadilah ayat 11 sebagai berikut :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan. Kemudian Rasulullah saw juga mengingatkan, bahwa jika ingin meraih dunia adalah dengan ilmu, dan ingin mencapai akhirat juga dengan ilmu. MasyaAllah.  Betapa Islam sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan sehingga kesuksesan dunia dan akhirat dapat diraih dengannya. Sedangkan bagi orang-orang yang berilmu tapi tidak beriman yang terjadi adalah tidak orang desa, tidak orang kota, tidak rakyat tidak pejabat, semuanya berebut harta tanpa ilmu syariat. Media TV rame-rame buat acara audisi yang mengutamakan goyangan dan pakaian seksi. Semua itu untuk apa coba? Just for money

Allah telah  berfirman dalam ayat al hajj ayat 3 yang berbunyi :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّيَتَّبِعُ كُلَّ شَيْطٰنٍ مَّرِيْدٍۙ

“Dan di antara manusia ada yang berbantahan tentang Allah tanpa ilmu dan hanya mengikuti para setan yang sangat jahat”

Al-Qur’an surat al hajj ayat 3 tersebut  telah mengingatkan kita bahwa jangan sembarangan membantah perintah-perintah Allah jika memang kita tidak berilmu, serta kita dilarang keras mengikuti jalan setan yang terkutuk. Coba perhatikan saja, masih hangat dalam ingatan kita ulah para teroris yang mengatasnamakan islam, mengebom dibeberapa tempat yang notabene berisi orang-orang muslim, saudara sendiri. Apa namanya kalau tidak sembarangan seperti itu. Can you imagin that, how can be ?

Begitu pentingnya ilmu pengetahuan sehingga orang barat mempunyai peribahasa “faith without sains is criple, and sains without faith is blind” yang artinya Iman tanpa ilmu adalah cacat, dan ilmu tanpa iman adalah buta. Naudzubillah tsuma naudzubilah.

Yogyakarta, 03 Desember 2022

 

Penulis : Pengurus Harian UKM LPTQ UMY 22/23